Setelah blogwalking buat mengisi kekosongan. Alhamdulillah saya mendapatkan artikel menarik dari blog .
Langsung di simak ya?
Baru-baru ini, sebuah jurnal kedokteran ilmiah kedokteran Internasional di bidang jantung, International Journal of Cardiology, mempublikasikan sebuah paper yang berjudul “The heart and cardiovascular system in the Qur’an and Hadeeth” (Jantung dan sistem jantung dalam Al Qur’an dan Hadits). Ini termasuk sebuah paper yang langka.
Paper itu ditulis oleh Marios Loukas, Yousuf Saad, Shane Tubbs dan Mohamadali Shoja. Penulis pertama, Marios Loukas adalah seorang Profesor di St. George University dengan bidang riset seputar jantung, teknik dan anatomi pembedahan, arteriogenesis hingga pendidikan medis.
Pencarian dengan menggunakan portal ISIWeb Knowledge menyebutkan
sekitar 280 paper ilmiah yang pernah ditulis oleh Marios Loukas di
bidang jantung. Ini menunjukkan kredibilitas beliau sebagai pakar yang
berkompeten untuk berbicara soal jantung, termasuk tulisannya yang
membicarakan jantung di dalam Al Quran dan Hadits.
International Journal of Cardiology itu sendiri termasuk jurnal ternama di bidang jantung. Nilai Impact factor jurnal tersebut sekitar 3. Paper yang diterbitkan itu dapat dilihat di
Bagi pembaca yang tertarik dengan paper tersebut, silakan mendownload file pdfnya di
Langsung di simak ya?
Baru-baru ini, sebuah jurnal kedokteran ilmiah kedokteran Internasional di bidang jantung, International Journal of Cardiology, mempublikasikan sebuah paper yang berjudul “The heart and cardiovascular system in the Qur’an and Hadeeth” (Jantung dan sistem jantung dalam Al Qur’an dan Hadits). Ini termasuk sebuah paper yang langka.
Paper itu ditulis oleh Marios Loukas, Yousuf Saad, Shane Tubbs dan Mohamadali Shoja. Penulis pertama, Marios Loukas adalah seorang Profesor di St. George University dengan bidang riset seputar jantung, teknik dan anatomi pembedahan, arteriogenesis hingga pendidikan medis.
International Journal of Cardiology itu sendiri termasuk jurnal ternama di bidang jantung. Nilai Impact factor jurnal tersebut sekitar 3. Paper yang diterbitkan itu dapat dilihat di
Mungkin penting untuk diketahui disini, bahwa kata “heart” dalam
dunia kedokteran berarti jantung, bukan hati. Adapun “hati” dalam
kedokteran adalah liver. Karena itu kata “qalb” dalam bahasa Arab,
diterjemahkan oleh penulis paper tersebut menjadi “heart”, yang dalam
bahasa Indonesia berarti jantung.
Ada sejumlah hal menarik dari paper tersebut.
Paper tersebut dikirim dan sampai (received) ke jurnal tersebut pada
tanggal 7 Mei 2009. Ternyata, hanya dalam 5 hari kemudian tanggal 12 Mei
2009, paper tersebut langsung disetujui (accepted) oleh editor jurnal
tersebut. Sepanjang pengetahuan saya, proses ini sangat-sangat cepat.
Rata-rata sebuah paper membutuhkan waktu satu hingga beberapa bulan
untuk dapat disetujui oleh editor jurnal. Bahkan ada yang membutuhkan
waktu bertahun-tahun. Lamanya proses itu salah satunya karena adanya
diskusi panjang dengan reviewer atau pihak ketiga yang memberikan
penilaian layak tidaknya sebuah paper untuk dapat diterbitkan di sebuah
jurnal ilmiah. Dugaan saya, proses yang hanya lima hari sejak proses
received hingga accepted ini disebabkan karena editor langsung setuju
dengan isi paper tersebut sehingga tidak diperlukan lagi proses
pengecekan oleh pihak ketiga.
Paper itu sendiri terbit secara online pada 25 Agustus 2009. Kemudian
dicetak dalam edisi kertas baru-baru
saja, pada 1 April 2010.
saja, pada 1 April 2010.
Dalam pengantarnya, penulis menjelaskan kemajuan ilmu kedokteran saat
ini nampaknya melupakan kontribusi dari sejumlah teks-teks agama, salah
satunya adalah Quran dan Hadits. Padahal beliau menyebut deskripsi yang
akurat tentang struktur anatomi, prosedur bedah, karakteristik
fisiologi dan pengobatan medis, “Found within the Qur’an and Hadeeth are
accurate descriptions of anatomical structures, surgical procedures,
physiological characteristics, and medical remedies.” Paper itu ditulis
sebagai review atau rangkuman untuk menyajikan secara akurat kontribusi
Al Quran dan Hadits dengan fokus khusus pada sistem jantung “to
accurately present the anatomical and medical contributions of the
Qur’an and Hadeeth, with specific focus on the cardiovascular system.”
Setelah menyebutkan sejarah singkat Al Quran dan Hadits, Marios
Loukas menjelaskan perbedaan kontras dalam Islam dan Kristen mengenai
hubungan antara agama dan sains. Dalam sejarah Kristen di abad
pertengahan dan masa Renaissance, pengaruh gereja Kristen melumpuhkan
(stifle) perkembangan sains, bahkan jika pengamatan sains tersebut
sebenarnya didukung oleh perhitungan dan pemikiran rasional. Sementara,
sains di era kejayaan Islam berkembang luas disebabkan ajaran Islam
mendorong (encourage) dan mendukung riset sains. Selain itu, dalam Islam
pencarian ilmu pengetahuan merupakan bagian dari ibadah kepada Tuhan
(an act of worship to God).
Paper itu menjelaskan tentang pandangan umum tentang pengobatan dalam
Al Qur’an dan Hadits. Diantaranya, Allah SWT yang menciptakan penyakit,
dan setiap penyakit itu selalu ada obat dan metode penyembuhannya.
Sebuah penyakit yang sembuh terjadi karena adanya ijin dari Allah SWT
(permission of God). Ada dua macam perlakuan (treatment) untuk proses
penyembuhan suatu penyakit, yaitu secara spiritual dan fisik. Sebab, Al
Quran menyebut penyakit tidak hanya berupa penyakit fisik, namun juga
penyakit yang “tersembunyi” seperti keragu-raguan (doubt), kotoran
keimanan (impurity), kemunafikan (hypocrisy) dan tidak beriman
(disbelief) dan dusta (falsehood).
Selain penyakit batin tersebut, Al Quran dan Hadits juga
mendiskusikan beberapa penyakit fisik seperti sakit perut (abdominal
pain), mencret (diarrhea), demam (fever), penyakit kusta (leprosy), and
penyakit mental. Diantara obat yang manjur adalah madu karena mengandung
gula, vitamin dan anti mikroba. Selanjutnya Al Quran berbicara tentang
makanan apa saja yang haram dikonsumsi, seperti bangkai, darah, daging
babi serta yang disembelih tidak atas nama Allah.
Mengenai sistem jantung, darah dan sirkulasinya, penulis menyebut
tentang sebuah ayat Al Quran yang menyatakan bahwa “Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Qaaf
16). Ini menunjukkan relasi antara Allah SWT dengan hamba-Nya, sekaligus
mengisyaratkan pentingnya pembuluh darah di leher dan hubungannya
dengan jantung.
Panjang lebar, penulis paper tersebut juga mengupas jantung, penyakit
yang berkaitan dengan jantung, serta kontribusi Al Qur’an dan Hadits
bagi dunia medik. Seperti, pembuluh darah aorta, diskusi seputar darah
pada penyembelihan binatang. Al Quran juga menyebut ada tiga kelompok
manusia berdasarkan keadaan “heart”, yaitu orang yang beriman
(believers) yang memiliki heart yang hidup, orang kafir (rejecters of
faith) yang memiliki heart yang mati, dan orang munafik (the hypocrites)
yang ada penyakit dalam heart. Karena itu Marios Loukas menyatakan
bahwa heart memiliki dua tipe, yaitu spiritual heart dan physical heart.
Tiga kategori itu termasuk ke dalam spiritual heart. Ia juga
menyebutkan bahwa ulama (scholars) membagi dua jenis penyakit dalam
spiritual heart, yaitu syubuhat dan syahwat.
Bagin yang juga menarik, ketika secara tidak langsung gaya hidup
manusia yang dikehendaki oleh Allah SWT, membuat kemungkinan terkena
penyakit jantung menjadi lebih kecil, seperti melakukan aktivitas
spiritual, makan secukupnya, bekerja secara fisik, tidak marah dan iri
hati, menjauhi keserakahan, serta menjauhkan diri dari makanan dan
minuman yang dilarang. Termasuk dibahas pula gerakan-gerakan shalat
(berdiri, sujud duduk) yang berhubungan dengan kesehatan, sampai-sampai
gerakan orang shalat yang malas seperti yang dilakukan oleh orang
munafik dikecam dalam Al Quran. Hingga dibahas pula, larangan Islam
untuk mengkonsumsi alkohol untuk khamar yang bisa ditinjau dari segi
kesehatan. Sebab, alkohol berpengaruh pada seluruh organ tubuh, seperti
liver, lambung, usus, pankreas, jantung dan otak dan dapat menyebabkan
sejumlah penyakit, seperti liver cirrhosis, pancreatic insufficiency,
cancer, hypertension dan heart disease.
Di bagian kesimpulan, penulis menyatakan bahwa Al Qur’an dan ucapan
Nabi Muhammad merupakan teks agama, spiritual dan sekaligus saintifik,
serta memberikan pengaruh (influence) bagi ilmu medik dan anatomi.
Setelah panjang lebar menjelaskan, penulis menyatakan bahwa jantung
(heart) sesungguhnya berisi unsur hati, kecerdasaan dan emosi,
sebagaimana juga unsur fisik tubuh yang dapat mengalami sakit, seperti
pembekuan darah dll. Penulis juga menyatakan bahwa saintis Eropa di abad
pertengahan gagal dalam mengambil manfaat dari Islam, disebabkan oleh
beberapa kemungkinan diantaranya proses penterjemahan yang buruk.
Menurut hemat saya, Al Quran memang bukan kitab sains, namun petunjuk
hidup bagi manusia. Bagi orang yang beriman, Al Quran juga tidak butuh
bukti untuk kebenaran isinya. Namun demikian, adanya sejumlah
isyarat-isyarat ilmiah yang belakangan terbukti sesuai dengan
perkembangan sains modern semakin menunjukkan bahwa Al Quran bukanlah
sebuah kitab yang biasa, tetapi sebuah mukjizat dari Allah SWT. Inilah
domain yang dimasuki oleh Marios Loukas dan partnernya. Orang seperti
Marios Loukas dengan kepakarannya di bidang jantung sangat tepat untuk
membahas masalah ini. Tentu, usaha ini patut mendapat apresiasi dari
kita, kaum muslimin. Salah satunya, beberapa saintis Turki menulis paper
di jurnal tersebut yang berjudul “Islamic legacy of cardiology:
Inspirations from the holy sources”, sebagai kelanjutan dari paper
Marios Loukas tersebut.
Disamping itu pula, sudah menjadi sunnatullah jika gembong anti Islam
selalu menampakkan kebenciannya terhadap setiap upaya untuk memajukan
Islam. Kalangan anti Islam dari kelompok faithfreedom.org misalnya,
mereka sangat tidak suka ketika jurnal Cardiology itu menerbitkan paper
tersebut. Bahkan salah satunya seperti Syed Kamran Mirza sampai menulis
surat kepada jurnal tersebut agar menarik paper tersebut. Tentu saja
permintaan itu ditolak.
Semoga informasi ini bisa menjadi tambahan inspirasi untuk kaum
muslimin, untuk selalu menjadi yang terbaik di bidang masing-masing,
menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, dan juga menjadi tambahan
keimanan bagi kita, kaum muslimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar